Home / Hukrim / Ibunda Meninggal Karena Covid-19, Aisyah Bocah 10 Tahun di Tangsel Kini Hidup Sebatang Kara

Ibunda Meninggal Karena Covid-19, Aisyah Bocah 10 Tahun di Tangsel Kini Hidup Sebatang Kara

Rumah kontrakan yang ditinggali Aisyah dan almarhum ibundanya di Benda Baru, Kecamatan Pamulang.

CNNBanten.id – Kisah pilu dialami Aisyah, bocah berusia 10 tahun yang tinggal di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Aisyah kini harus hidup sebatang kara, usai ibunya, Rina Danukusumah (46) baru saja meninggal dunia pada Sabtu (16/1/2021) lalu karena positif Covid-19.

Tragisnya lagi, berselang satu hari kematian ibunya, Aisyah juga dinyatakan positif Covid-19 usai dilakukan pengecekan PCR di RS Siloam Karawaci. Kini Aisyah diketahui mendapat perawatan dan isolasi mandiri di Rumah Lawan Covid (RLC) Tangsel, Tandon Ciater.

Ketua RT 01, RW 18, Kelurahan Benda Baru, Agung Nugroho menceritakan kepada cnnbanten kronologinya, Selasa (19/1/2021). Agung mengungkapkan, pada Sabtu (16/1/2021) sekitar sebelum magrib, Aisyah diketahui menangis dan meminta bantuan kepada tetangga. Mendengar tangisan Aisyah, warga bersama saya lalu berkumpul dan mengecek ke rumah kontrakan Aisyah, yang mendapati Rina (Ibunya Aisyah) sudah tergeletak di lantai.

Agung mengatakan, dirinya dan beberapa warga yang mendatangi lokasi tidak bisa berbuat banyak. Mereka tidak berani mendekati jasad Rina karena khawatir jika almarhumah dalam kondisi positif Covid-19. Terlebih beberapa hari sebelumnya juga dikabarkan di lingkungan tersebut ada sejumlah orang yang dinyatakan terpapar Covid-19.

Lalu, seorang perempuan yang merupakan ibu dari teman sekolah Aisyah, kemudian memberanikan diri mengecek kondisi Rina dengan mengenakan alat pelindung diri (APD). Dari situ diketahui denyut nadi Rina sudah tidak berdetak, alias tak bernyawa.

“Saya bersama warga lain juga menginformasikan kepada pihak polisi yakni Polsek Pamulang terkait kejadian ini. Baru sekitar pukul 21.00 WIB, polisi datang di lokasi. Saat pemeriksaan pada jenazah, polisi menemukan map putih dari RS Permata Pamulang yang menunjukkan Rina dinyatakan positif Covid-19. Jujur saya kaget, kenapa dia (Rina, ibu Aisyah) sakitnya enggak bilang sama saya dan warga lingkungan,” kata Agung.

Lanjut Agung, usai polisi melakukan pemeriksaan, semalaman itu jasad Rina masih berada di kontrakannya. Hingga keesokan harinya, pada Minggu, 17 Januari 2021sekira pukul 09.00 WIB, pihak Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemakaman Kota Tangsel datang untuk melakukan penjemputan dan pengambilan jenazah wanita yang diketahui telah menjadi mualaf sekitar tahun 2000 itu. Sementara itu, Aisyah langsung dibawa ke fasilitas kesehatan untuk melakukan tes swab.

“Saat kejadian, Aisyah malam itu (16/1/2021) sempat dites rapid antibodi dan hasilnya non reaktif. Tapi saya selaku pengurus lingkungan dan warga kurang yakin. Selanjutnya dibawa ke RS Medika BSD, lalu infonya dibawa ke RS Siloam Karawaci dan ternyata positif lewat PCR,” paparnya.

Selanjutnya, setelah dinyatakan positif Covid-19, Aisyah langsung diinisiasi warga untuk dibawa ke rumah sakit atau puskesmas yang bisa menampung. Dengan berusaha keras, mengingat kondisi kapasitas di sejumlah RS dan puskesmas penuh, akhirnya Aisyah bisa ditampung di Rumah Lawan Covid (RLC).

“Lewat jaminan surat dari puskesmas dan ada penanggung jawabnya, akhirnya ditaruh di RLC. Dalam hal ini, saya yang bertanggung jawab,” terangnya. (aul)

About admin

Check Also

Kapolres Bersama Forkopimda Kota Tangerang Gelar Patroli TPS Jelang Pemungutan Suara Pilkada Serentak 2024

TANGERANG — Malam jelang pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Kapolres Metro Tangerang ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!