Home / Ekonomi / Usai Menghilang Tiga Hari, Perajin Pastikan Harga Tahu Tempe Naik Pekan Depan

Usai Menghilang Tiga Hari, Perajin Pastikan Harga Tahu Tempe Naik Pekan Depan

Display tahu tempe terlihat kosong di lemari pendingin salah satu supermarket di Ciputat.

CNNBanten.id – Usai menghilang dari pasaran sejak 31 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021, harga tahu dan tempe dipastikan bakal mengalami kenaikan pekan depan.

Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI) Musodiq saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (3/12/2021).

Pria yang akrab dipanggil Sodiq itu mengakui kelangkaan tahu dan tempe sejak tiga hari lalu akibat adanya mogok produksi secara nasional yang dilakukan oleh para perajin.

“Mogok masal ini kami lakukan sebagai sikap penolakan para perajin atas kenaikan bahan baku tahu dan tempe yakni kedelai yang tinggi. Harga kedelai sebelumnya yang great c biasa Rp7 ribu per kilogram kini bisa mencapai Rp9.200 per kilogram,” tuturnya kepada cnnbanten.

Untuk itu, akibat kenaikan kedelai, Sodiq memastikan untuk harga jual tahu di pasaran akan mengalami kenaikan sekira Rp500.

“Jadi dari harga tahu sebelumnya dijual kisaran Rp3.000, kini bisa Rp3.500 oleh pedagang. Bahkan untuk mensiasati kenaikan agar tidak mengalami kerugian, pengerajin mengecilkan ukuran tahu,” jelasnya.

Sementara pantauan di salah satu supermarket Aneka Buana di Cirendeu, Ciputat Timur, Minggu (3/1/2021) tampak area display tahu dan tempe di lemari pendingin kosong. Salah satu pegawai yang ditanya mengaku sudah tak lagi mendisplay tahu dan tempe sejak 2 hari lalu.

“Katanya lagi pada mogok ya mas perajinnya. Soalnya dari kemarin banyak yang tanya juga konsumen belanja cari tempe dan tahu,” terangnya.

Kelangkaan tahu dan tempe juga berimbas ke salah satu pengusaha seafood yang ditemui di Taman Harmoni, Pondok Cabe.

“Susah bener cari tahu tempe dari kemarin. Kalaupun ada harganya naik untuk tempe dijual Rp7 ribu dari sebelumnya Rp5 ribu per papan. Kemarin saya dapat tempe aja sampe cari ke Lotte Mart Ciputat. Habis gimana pelanggan saya banyak yang tanya juga kan. Saya berharap bisa kembali normal, baik harga maupun stoknya. Kalau belinya udah tinggi, jualnya lagi binggung,” keluh Rini Wulandari.

Sebelumnya, aksi mogok ini merupakan bentuk protes produsen tempe dan tahu atas harga bahan baku kedelai yang terus naik. Mereka sepakat menghentikan produksi untuk kemudian kompak menaikkan harga ketika beroperasi kembali.(aul)

About admin

Check Also

Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni di Kota Tangerang Ditargetkan Rampung Pertengahan Desember

TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) terus menggencarkan ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!