CNNBanten.id – Konsep panen air hujan menjadi salah satu program yang digembar gemborkan bakal calon (Bacalon) Walikota dan Wakil Walikota Tangsel Azizah-Ruhamaben.
Hal itu disampaikan Azizah saat menghadiri deklarasi drive-in di Situ Gintung, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Rabu (2/9/2020).
konsep panen air hujan merupakan teknik yang mengumpulkan dan menampung air hujan ke suatu tangki atau waduk alami, atau peresapan air permukaan ke akuifer di bawah permukaan (sebelum jadi limpasan permukaan).
Azizah menjelaskan, Tangsel ini kan menerima curahan air hujan dari daerah Bogor sampai ke Tangerang Selatan.
“Kami itu melihat bahwa air itu suatu kehidupan atau keberkahan yang harus kita muliakan. Karena kalau kita diamkan akan menjadi bencana buat kita. Jadi kalau Bogor itu kota hujan, Tangsel jadi kota panen hujan,” terangnya di depan awak media.
Ditambahkan, melalui konsep tersebut bagaimana air dikelola dijadikan resapan ke dalam bumi sehingga itu menjadi kekuatan dan pemanfaatan air bagi masyarakat Tangsel.
Azizah melanjutkan, dirinya bersama Pak Ruhamaben menggunaan pendekatan pembangunan yang bersifat estetik, autentik, dan organik. Estetik artinya kota harus indah dan mengedepankan pendekatan kebudayaan. Autentik artinya kita mendorong penemuan jatidiri kota dan keunikan kota dengan mengedepankan lokalitas dan kebaruan ide dalam membangun kota. Sedangkan organik artinya bersatu dalam perbedaan dan harus tetap menjaga kelestarian alam.
Sementara itu Ruhama Ben meyampaikan 6 program aksi yang disebut, di antaranya Semarak (Sembako Murah untuk Rakyat), Kita (Kios Tangsel), Tanding (Taman Koding), Tangsel (Program panen hujan: Tangkap, Sesap, Lesap), Sejuk (Sejuta Kelor), dan Jelita (Jemput Limbah Rumah Tangga).
“Semoga harapan ini mampu membawa Tangsel lebih maju. Dan kita akan lebih cepat memiliki sebuah kota yang ada di dalamnya hadir pemerataan kemajuan untuk kesejahteraan masyarakat,” tutup Ruhama Ben. (aul)