CNNBANTEN.ID – Pemkot Tangerang ternyata belum menyelesaikan sengketa tanah fasos fasum Masjid Anas Bani Malik di Perumahan Pondok Bahar Permai, Kelurahan Pondok Bahar, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang.
Sengketa masjid ini dipicu lantaran pengurusnya dipilih Yayasan Al-Muhajirin tanpa melibatkan masyarakat Rw04,05 dan 06 dalam pengelolaan kepengurusan masjid.
Lantaran belum ada keputusan dari Pemkot, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Karang Tengah, berjanji tidak akan mengeluarkan surat SK DKM Anas Bani Malik sebelum urusannya selesai.
”Saya sudah ingatkan Ketua DMI Kecamatan Karang Tengah Ustadz Apipudin agar tidak mencetak Surat Keputusan (SK) DKM Anas Bani Malik, baik buat DKM pilihan masyarakat, bahkan untuk DKM pilihan Yayasan Al-Muhajirin,” tegas Ketua Dewan Penasehat DMI Kecamatan Karang Tengah Ustadz Rosyid, (8/5/2020) lalu.
Menurutnya, jika Pemkot meneruskan pengelolaan masjid kepada Yayasan. Tapi ada syarat tertentu sesuai aspirasi masyarakat di tiga RW tersebut. ”Saya menyarankan harus merevisi AD ART Yayasan Al-Muhajirin sesuai aspirasi masyarakat,” paparnya.
Jika AD ART Yayasan Al-Muhajirin sudah direvisi bersama masyarakat lanjut dia, DMI Kecamatan Karang Tengah bakal menerbitkan SK DKM Anas Bani Malik. Kalau sudah direvisi, nanti siapa yang akan mendapat legitimasi masyarakat.
”Mudah-mudahan hasil revisi AD ART itu masjid bisa dimanfaatkan masyarakat,”terangnya.
Selama ini beredar masyarakat ingin masjid yang dikelola Yayasan Al-Muhajirin tidak lagi. Sehingga terjadinya masjid menjadi sepi tidak ada umat saat salat. ”Mudah-mudahan Pemkot mendengar aspirasi serta condong ke masyarakat,” Pungkasnya. (gun)