CNNBanten.id — Penegakan disiplin dan protokol kesehatan di Kecamatan Pinang dinilai masih amburadul dan terkesan tebang pilih. Lantaran upaya tersebut hanya menyasar kepada golongan orang yang sedang melakukan hajatan pernikahan saja.
Kondisi tersebut mendapat sorotan dari tokoh masyarakat Kecamatan Pinang Saipul Basri, menurutnya penegakan protokol kesehatan Covid 19 di Kecamatan Pinang tumpul dan banci.
“Ya kalau mau menegakkan aturan harus berkeadilan dan komprehensif jangan sampai merugikan masyarakat. Hal tersebut terjadi pada salah satu acara pernikahan di wilayah kelurahan panunggangan yg belum lama dilakukan pembubaran pesta dan selaku tuan rumah langsung dibawa untuk diminta pertanggungjawabannya. Seharusnya selaku tuan rumah ngga usah langsung dibawa, nanti saja setelah pelaksanaan pestanya selesai karena kan kasihan dengan para tamu undangan yang hadir. Terus bagaimana dengan pelaksanaan pesta dan ada hiburannya yang terjadi wilayah kecamatan Pinang pada saat sebelum-sebelumnya, kok ngga ada tindakan. Ada apa dengan camat pinang, kok ngga ada hati nuraninya,”paparnya.
Menurut pria yang kerap disapa Marsel ini, dirinya sepakat penegakan disiplin protokol kesehatan Covid 19 tetapi harus tajam ke semua arah.
“Jangan sampai nanti muncul stigma di masyarakat penegakan itu hanya pesanan saja,” ungkapnya, Kamis, (12/11/2020)
Melihat kondisi seperti ini, Marsel bersama masyarakat akan menggeruduk Kantor Kecamatan Pinang untuk mempertanyakan kejelasannya.
“Kita dalam waktu dekat ini akan melakukan aksi sebagai bentuk kekecewaan atas sikap arogan Camat Pinang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Camat Pinang Kaonang bersama Kapolsek Cipondoh bersama tim prokes memberikan teguran agar memberhentikan aktivitas hiburan. (gun)